Archives 2023

PUSTANAS KONSISTEN TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA

Dunia pada saat ini sedang terfokus pada konflik yang terjadi di Palestina oleh Israel. Serangan Israel meningkat setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk “jeda kemanusiaan” dalam memberikan bantuan darurat kepada warga sipil yang kekurangan makanan, obat-obatan, air, minuman, dan bahan bakar. Ia bahkan berjanji akan melanjutkan rencananya untuk menghancurkan Hamas, meski korban di Gaza terus bertambah. Seiring dengan gempuran bertubi-tubi Israel atas Gaza, Senin (30/10/2023), situasi kemanusiaan di wilayah itu kian memburuk. Korban pun terus berjatuhan. Mengutip dari CNCB Indonesia tercatat, lebih dari 8.000 warga Palestina tewas sejak Israel menggelar serangan balasan pada 8 Oktober lalu. Sebagian korban tewas adalah anak-anak. Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum, selaku Kepala Pusat Studi Ketahanan Nasional dalam hal ini mengutuk keras atas genosida dan terorisme yang dilakukan oleh israel kepada Palestina saat ini maka dari itu perlu segera diselesaikan dan dihentikan sesegera mungkin. Sikap ini juga sesuai dengan amanat dari Pembukaan UUD 1945 alinea 1 yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Kemudian pada alinea 4 Pembukaan UUD 1945 berbunyi “Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Dua pernyataan di atas jelas menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia harus bertujuan untuk turut serta melaksanakan ketertiban dunia dan tidak mendukung penindasan negara lain. Indonesia selalu konsisten dalam terus mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagai sebuah bangsa, Indonesia bisa merasakan rasanya dijajah, pahit dan sulitnya keadaan ketika dijajah.

Ketahanan Budaya Lokal di Era Digital

Perkembangan teknologi digital di dunia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, termasuk di Indonesia. Budaya merupakan sebuah tradisi yang menjadi identitas suatu warga negara. Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau suatu kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Keberadaan teknologi memberikan kemudahan untuk manusia. Namun, tidak serta merta dengan keberadaan Teknologi yang semakin hari semakin berkembang berdampak positif, keberadaan teknologi juga memiliki sisi buruk di setiap aktivitas manusia, salah satunya berdampak terhadap budaya di suatu negara terutama Indonesia.

Globalisasi yang terajadi di berbagai bidang seperti pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Elemen ini berkaitan dengan kemajuan teknologi Informasi yang begitu cepat dengan bahasa pengantar global yaitu Bahasa Inggris. Di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, misalnya buku atau kebanyakan majalah berbahasa Inggris. Kondisi seperti ini akan berkembang secara perlahan memp ngaruhi jumlah orang yang berbicara bahasa tersebut daerah, sehingga keberadaan ataupun kemurnian bahasa daerah tersebut akan tercampur bahkan buruknya hilang.

Indonesia dengan keberagaman budaya terbesar di dunia mulai merasakan dampak dari adanya teknologi, Bahasa yang merupakan salah satu hasil budaya manusia yang paling merasakan pergeseran ataupun pencampuran bahasa asing sehingga memberikan ancaman bagi budaya lokal khususnya bahasa daerah di Indonesia. Kebudayaan manusia tidak akan pernah terlahir tanpa bahasa karena bahasa merupakan faktor yang memungkinkan terciptanya kebudayaan. Maka dari itu budaya merupakan kebudayaan pada suatu masyarakat Indonesia.

Pemanfaatan kemajuan teknologi yang mengancam keberadaan bahasa daerah di Indonesia tentu dapat di cegah dengan cara penanganan yang serius dari setiap elemen, baik itu pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Salah satu upaya tersebut yaitu digitalisasi bahasa daerah. Digitalisasi bahasa daerah diperlukan saat ini karena memiliki fungsi pengelolaan, pendokumentasian, dan penyebarluasan. Selain itu perlu dengan menciptakan aplikasi- aplikasi android seperti aplikasi kamus bahasa daerah contohnya kamus bahasa Betawi dll.

Upaya digitalisasi Bahasa daerah dapat menjadi percontohan terhadap bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia terutama bahasa daerah yang terancam punah. Upaya-upaya diatas tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan budaya lokal berdasarkan indikator yaitu mengatasi ancaman dari budaya asing, dan mengikuti perkembangan zaman.

 

Ahmad Said Saputra

Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Nasional