Mengapa Ketahanan Sosial Budaya Indonesia Masih Lemah? Ini Penjelasan Lemhannas

Dilansir dari berita yang diterbitkan oleh gatra.com mengenai Lemhannas RI menyoroti pentingnya memperkuat aspek sosial budaya yang mendapat skor terendah dalam Indeks Ketahanan Nasional November 2023, dengan total skor 2,89, untuk meningkatkan ketahanan nasional Indonesia secara keseluruhan.

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) baru saja merilis hasil pengukuran Indeks Ketahanan Nasional untuk November 2023. Hasil ini menunjukkan skor 2,89, yang masuk dalam kategori “cukup tangguh”. Pengumuman ini disampaikan oleh Plt. Gubernur Lemhannas, Maman Firmansyah, pada acara Pernyataan Akhir Tahun 2023 di Jakarta pada Kamis, 21 Desember.

Pengukuran Indeks Ketahanan Nasional ini mencakup delapan aspek penting: geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Dari delapan aspek tersebut, sosial budaya mendapatkan nilai terendah dengan skor 2,54, yang dikategorikan sebagai “kurang tangguh”. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi Lemhannas dan Pemerintah Indonesia.

Aspek sosial budaya memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan nasional. Ketahanan budaya tidak hanya tentang melestarikan tradisi dan nilai-nilai, tetapi juga tentang kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Lemahnya ketahanan sosial budaya bisa berdampak pada aspek lain seperti ideologi dan keamanan. Oleh karena itu, penguatan sosial budaya menjadi sangat mendesak.

Maman Firmansyah menekankan pentingnya beberapa langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan di bidang sosial budaya:

  1. Pembenahan Regulasi : Regulasi yang mendukung penguatan budaya lokal dan nasional perlu diperbarui dan ditegakkan dengan lebih tegas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa budaya kita tetap hidup dan berkembang.
  2. Evaluasi Pendidikan : Sistem pendidikan harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai budaya dan sosial kepada generasi muda. Pendidikan yang baik akan membentuk karakter bangsa yang kuat.
  3. Partisipasi Masyarakat : Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung sosial budaya, seperti festival budaya, pelatihan kesenian, dan kegiatan komunitas lainnya. Partisipasi aktif ini akan meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya sendiri.

Sepanjang tahun 2023, Lemhannas telah menghasilkan 108 kajian, meningkat 129% dari tahun sebelumnya yang hanya 46 kajian. Kajian-kajian ini berfokus pada isu-isu strategis seperti penguatan demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau dan biru, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara

Namun, untuk mencapai ketahanan nasional yang lebih kuat, perhatian lebih perlu diberikan pada aspek sosial budaya. Penguatan sosial budaya tidak hanya akan meningkatkan skor indeks ketahanan nasional, tetapi juga membentuk fondasi yang lebih kokoh dalam menghadapi tantangan global. Ini adalah saat yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersatu dalam memperkuat jati diri bangsa melalui upaya nyata di bidang sosial budaya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketahanan nasionalnya, menjadikannya lebih tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini, memastikan bahwa setiap aspek kehidupan berkontribusi pada ketahanan nasional yang lebih baik.

Facebook
WhatsApp
X
Telegram